Jumat, September 30, 2016

Tips Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Interview atau Wawancara Kerja

Tips Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Interview atau Wawancara Kerja
Banyak yang bilang manusia tempatnya salah. Tapi, jangan sampai dilakukan saat wawancara pekerjaan yang mengorbankan posisi di kantor idaman anda, ya.
Wawancara pekerjaan bukan seperti ujian sekolah di mana ada jawaban yang benar di setiap pertanyaan. Jawaban yang diberikan kalau bisa menarik dan tentunya mencerminkan diri sendiri. Begitu pula dengan sistem penilaiannya. Dari anda datang, salaman sampai selesai pun menjadi acuan apakah anda akan diterima atau nggak,
Pada saat proses ini, sering banget terjadi kesalahan yang membuat kandidat gagal mendapatkan pekerjaan impiannya.
Nah, agar anda tidak mengulang kesalahan yang sama seperti kebanyakan orang dan tentunya diterima bekerja, berikut lima kesalahan yang terjadi saat wawancara pekerjaan berikut tip mengatasinya.
Salah Kostum
Kita tahu kamu melamar di perusahaan periklanan yang menjunjung tinggi kreativitas dengan culture yang santai. Tapi, jangan sampai datang dengan sandal, ya. Minimal gunakan sepatu dan kemeja untuk atasan.
Tip: Bisa cek Pinterest atau Instagram dengan hashtag atau keyword “job interview outfit” untuk inspirasi fashion.
Nggak Melakukan Riset
Menurut situs Morgan Stanley, kesalahan ini sering banget terjadi pada wawancara. Banyak kandidat yang kurang mengenal tentang kantor tempat mereka melamar. Selain itu, mereka juga kurang mengerti lingkup pekerjaan dari posisi tersebut.
Tip: Coba deh cek situs mereka dan pelajari mengenai visi misi kantor tersebut. Bagi kamu fresh graduate, jangan ragu googling atau tanya-tanya dengan senior atau teman kamu yang sudah berpengalaman tentang posisi yang kamu lamar agar ada gambaran.
Nggak Tanya-Tanya
Seringkali kandidat berkata “tidak” saat pewawancara menanyakan “Apa ada pertanyaan?”. Memberikan pertanyaan kepada pewawancara bukan mengurangi kesempatan kamu bekerja. Malah hal ini banyak ditunggu oleh mereka dan juga mendakan kamu antusias dengan pekerjaan tersebut.
Kandidat seperti apa yang perusahaan Bapak/ibu cari untuk mengisi posisi ini?
Pertanyaan ini nggak hanya membuat anda tahu kandidat seperti apa yang mereka inginkan, tapi juga membuat kamu memperbaiki jawaban yang mungkin kamu lupa atau kurang maksimal menjawabnya.
Tim atau siapa saja yang akan bekerja sama dengan orang yang mengisi posisi ini?
Dengan begini anda bisa kenali dahulu orang atau posisi orang yang bekerja denganmu. Setelah wawancara selesai, anda bisa mulai googling seperti apa mereka seperti lewat media sosial atau profil LinkedIn.
Jika saya terpilih, hal apa aja yang bapak/ibu harapkan dari saya ke depannya?
Jika biasanya kamu ditanya, seperti apa kamu di lima atau sepuluh tahun ke depan, kamu bisa bertanya balik hal ini ke mereka. Misalnya aja, mereka menginginkan kamu yang sekarang melamar untuk posisi graphic designer, naik pangkat menjadi art director dalam tiga tahun ke depan. Nah, dengan begini kamu bisa tahu skill seperti apa yang harus kamu tingkatkan, menambal kekurangan dan memaksimalkan kelebihan kamu.
Apa sih visi dan misi perusahaan Bpak/ibu?
Mungkin kamu anda membacanya di situs mereka atau kolom lowongan kerja. Tapi tidak ada salahnya anda menanyakan atau memperjelas hal tersebut kepada mereka. Pertanyaan ini dapat membuat kamu bisa menghubungkan posisi yang anda lamar dengan tujuan perusahaan.
Apa proses selanjutnya setelah wawancara?
anda juga bisa melontarkan pertanyaan serupa seperti, “Kira-kira kapan yang pengumumannya?”, “Apakah setelah ini ada proses wawancara lainnya?” Pewawancara pun bisa melihat bahwa anda antusias untuk bekerja di perusahaan mereka.
Nggak Tepat Waktu
Kita tahu kok jalanan suka macet, kereta terlambat dan ojek online nyasar. Lebih baik kecepetan 1 jam daripada telat 1 menit.
Tip: Cek rute ke alamat kantor tersebut dan berangkat lebih awal.
Tanya Gaji
Apalagi diwawancara pertama. Obrolan tetang gaji biasanya dilakukan saat wawancara kedua atau ketiga.
Tip: Tunggu saat kamu ditanya tentang gaji oleh pewawancara.
Permintaan gaji menjadi salah satu pertimbangan perusahaan untuk menerima calon karyawan. Biasanya pembicaraan besaran gaji biasanya dilakukan di akhir wawancara. Berikut yang bisa Anda lakukan saat nego gaji:
1. Tanyakan budget perusahaan
anda boleh saja menanyakan langsung mengenai budget perusahaan untuk posisi tersebut, kira-kira berapa imbalan yang akan diterima jika sudah bekerja. Sangat wajar menanyakan standardisasi gaji perusahaan, tapi beberapa perusahaan mungkin saja tidak memiliki standard gaji.
2. Tentukan standarisasi gaji
Saat bernegosiasi masalah gaji, Anda dapat menyebutkan kemampuan serta prestasi yang dimiliki sebagai tolak ukur bagi pihak perusahaan untuk memberikan berapa banyak gaji pada Anda. Sebutkan pula seberapa besar kemampuan yang Anda miliki untuk bekerja di posisi yang ditawarkan.
3. Jangan sembarangan menetapkan nilai
Ukur besarnya gaji yang diminta sesuai kemampuan kerja, jangan sembarang menetapkan nilai, tapi sampaikan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pribadi, seperti kemampuan kerja, referensi dan informasi mengenai perusahaan yang kamu lamar.
4. Pertimbangkan kebutuhan anda
Dalam menyampaikan gaji yang diinginkan, Anda harus mempertimbangkan kebutuhan untuk transportasi dan uang makan. Berapa jumlah yang dibutuhkan di luar gaji pokok. Jangan sampai salah hitung, hingga belakangan kaget karena gajinya terlalu kecil.
5. Tanyakan tunjangan dan benefit yang didapat di luar gaji
Selain gaji pokok, tanyakan juga soal tunjangan yang didapat selama bekerja. Misalkan, tunjangan kesehatan, makan siang gratis ataupun mendapakan kursus yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang sedang dilamar.

Bagikan

Jangan lewatkan

Tips Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Interview atau Wawancara Kerja
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments